Saturday 21 December 2013


Judul  : Kehidupan dan Kemandirian Ekonomi Para Janda di Banten (Studi Kasus Pada Janda di Serang Banten)
Pengarang  : Drs. Wazin, MSI
Penerbit  : Lembaga Penelitian IAIN “SMH” Banten
Tahun terbit  : 2012
Tebal halaman : 138 Halaman
Ukuran buku  : 20,8 x 14,8 cm



Abstrak

Para janda, terutama janda miskin, seringkali dianggap sebagai kaum marginal yang kurang mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun dari masyarakat sekitar. Meskipun berbagai kajian dan penelitian berkaitan dengan perempuan menjadi wilayah kajian yang mapan dan sangat profesional, lengkap dengan berbagai asosiasi kajian perempuan di tingkat nasional dan internasional yang menjadi bagian dunia akademis dan pengaruh feminis tetap kuat dalam banyak disiplin, dan kuliah-kuliah tentang perempuan dan gender tampaknya terus berkembang sejak tahun 1990-an, namun demikian realitas di lapangan menunjukan sebaliknya. Janda-janda miskin masih menjadi kaum marginal yang masih belum mendapatkan posisi yang layak baik secara sosial budaya maupun ekonomi.
Artikel ini merupkan hasil penelitian lapangan yang mencoba memotret kondisi kehidupan sosial dan kemandirian ekonomi para janda di Banten. Bagaimana kondisi kehidupan para janda di Banten? Bagaimana para janda mengelola kebutuhan hidup dan kemandirian ekonomi mereka? Motivasi apa yang membuat mereka semangat dalam menjalani hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi mereka? dan Apa kendala dan tantangan para janda dalam menjalani hidup dan mengelola kebutuhan ekonomi mereka menjadi empat pertanyaan penting yang akan dikaji dalam artikel ini. Dalam penelitian, peneliti menggunakan metode survey dan metode ethnografi yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan berspektif gender.
Dalam konteks masyarakat Banten, banyak janda di daerah yang kehidupan ekonominya sangat memprihatinkan dan  tidak mendapatkan perhatian yang memadai baik dari pemerintah pusat dan daerah, maupun dari masyarakat sekitar. Untuk bisa survive dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, banyak dari para janda ini yang melakukan pekerjaan serabutan baik sebagai pembantu rumah tangga dengan upah yang sangat minim, buruh pabrik, maupun berjualan ala kadarnya. Hanya sebagian kecil yang karena memiliki warisan banyak dari mantan suaminya dan memiliki kemampuan berdagang atau bisnis lainnya bisa mengelola keuangan dengan baik.

Kondisi kehidupan sosial dan ekonomi para janda seringkali membuat kita miris dan prihatin. Namun demikian, ditengah kompleksitas masalah hidup, baik secara sosial  budaya maupun ekonomi, mereka masih tetap eksis dan mampu survive, bahkan sebagain mereka kemudian bisa sukses mendidik anak-anaknya dan berhasil membawa kehidupan mereka menjadi lebih baik. Banyak hal yang bisa kita kaji dan kita pelajari dari kehidupan para janda dan bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

No comments:

Post a Comment