Judul : Kehidupan dan Kemandirian
Ekonomi Para Janda di Banten (Studi Kasus Pada Janda di Serang Banten)
Pengarang : Drs. Wazin, MSI
Penerbit : Lembaga Penelitian IAIN “SMH”
Banten
Tahun terbit : 2012
Tebal halaman : 138 Halaman
Ukuran buku : 20,8 x 14,8 cm
Abstrak
Para janda, terutama janda miskin, seringkali dianggap sebagai kaum
marginal yang kurang mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun dari
masyarakat sekitar. Meskipun berbagai kajian dan penelitian berkaitan dengan
perempuan menjadi wilayah kajian yang mapan dan sangat profesional, lengkap
dengan berbagai asosiasi kajian perempuan di tingkat nasional dan internasional
yang menjadi bagian dunia akademis dan pengaruh feminis tetap kuat dalam banyak
disiplin, dan kuliah-kuliah tentang perempuan dan gender tampaknya terus
berkembang sejak tahun 1990-an, namun demikian realitas di lapangan menunjukan
sebaliknya. Janda-janda miskin masih menjadi kaum marginal yang masih belum
mendapatkan posisi yang layak baik secara sosial budaya maupun ekonomi.
Artikel ini merupkan hasil penelitian lapangan yang mencoba memotret
kondisi kehidupan sosial dan kemandirian ekonomi para janda di Banten.
Bagaimana kondisi kehidupan para janda di Banten? Bagaimana para janda
mengelola kebutuhan hidup dan kemandirian ekonomi mereka? Motivasi apa yang
membuat mereka semangat dalam menjalani hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi
mereka? dan Apa kendala dan tantangan para janda dalam menjalani hidup dan
mengelola kebutuhan ekonomi mereka menjadi empat pertanyaan penting yang akan
dikaji dalam artikel ini. Dalam penelitian, peneliti menggunakan metode survey dan metode
ethnografi yang bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan berspektif
gender.
Dalam konteks masyarakat
Banten, banyak janda di daerah yang kehidupan ekonominya sangat memprihatinkan
dan tidak mendapatkan perhatian yang
memadai baik dari pemerintah pusat dan daerah, maupun dari masyarakat sekitar.
Untuk bisa survive dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, banyak dari para janda
ini yang melakukan pekerjaan serabutan baik sebagai pembantu rumah tangga
dengan upah yang sangat minim, buruh pabrik, maupun berjualan ala kadarnya.
Hanya sebagian kecil yang karena memiliki warisan banyak dari mantan suaminya
dan memiliki kemampuan berdagang atau bisnis lainnya bisa mengelola keuangan
dengan baik.
Kondisi kehidupan
sosial dan ekonomi para janda seringkali membuat kita miris dan prihatin. Namun
demikian, ditengah kompleksitas masalah hidup, baik secara sosial budaya maupun ekonomi, mereka masih tetap
eksis dan mampu survive, bahkan sebagain mereka kemudian bisa sukses mendidik
anak-anaknya dan berhasil membawa kehidupan mereka menjadi lebih baik. Banyak
hal yang bisa kita kaji dan kita pelajari dari kehidupan para janda dan
bagaimana mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
No comments:
Post a Comment